Selamat Datang di Galaksi. . . Selamat Belajar. . . Semoga Bermanfaat. . .Salam Galaksi. . .

Rabu, 21 Mei 2014

Metode Pembelajaran Quantum

Metode Pembelajaran Quantum


A. Pengertian Metode Pembelajaran Quantum
        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Adapun defenisi belajar Menurut beberapa ahli antara lain :
  • Slameto (2003: 2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas tanggapan bawaan.
  • Menurut james O. Whittaker (Djamarah, 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
  • Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, serta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti keterampilan motorik.
  • Howard L. Kingskey (Djamarah,1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
  • Menurut Skinner di dalam Dimyati dan Mudjiono (2002), belajar adalah proses interaksi antara suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
        Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan–keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan.

Pengertian Quantum Learning 

        Menurut Porter dan Hernacki (2001: 15) Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning pertama kali digunakan di Supercamp. Di Supercamp ini menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan. 
      Quantum Learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Atau sudah biasa dikenal dengan E=mc². Tubuh kita secara materi di ibaratkan sebagai materi, sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Porter dan Hernacki 2001: 16). 
        Menurut De Porter dan Hernacki (2001: 16) Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP(Program neurolinguistik) dengan teori, keyakinan dan metode kami sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teoridan strategi belajar yang lain seperti: teori otak kanan atau kiri, teori otak 3 in 1, pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinetik, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic (menyeluruh, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (Metaphoric Learning), simulasi atau permainan.
       Metode Pembelajaran Quantum membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan metode “belajar aktif”. Belajar aktif berarti, seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan. Memiliki pemikiran yang terbuka dan menyerap serta mengolah pengetahuan yang dimiliki untuk kemudian dengan penuh semangat mencari lebih banyak pengetahuan lagi. Hal ini memungkinkan seseorang untuk bersikap introspektif dan berpetualang di dunia luas. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan eksplorasi, mencoba hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh pengetahuan.
          Dalam Metode Pembelajaran Quantum bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Metode Pembelajaran Quantum tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Dengan Quantum Teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. 

B. Asas Utama Metode Pembelajaran Quantum
     Asas utama pembelajaran quantum adalah membawa dunia siswa ke dalam dunia guru, dan mengantarkan dunia guru ke dunia siswa. Subjek belajar adalah siswa. Guru hanya sebagai fasilitator, sehingga guru harus memahami potensi siswa terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal ini adalah mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan peristiwa- peristiwa, pikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa dalam kehidupan baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Apabila seorang guru telah memahami dunia siswa, maka siswa telah merasa diperlakukan sebagaimana mestinya, sehingga pembelajaran akan menjadi harmonis. 

C. Tujuan Pokok Metode Pembelajaran Quantum
      Tujuan pokok pembelajaran quantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku.

D. Manfaat Metode Pembelajaran Qantum
        Manfaat Metode Pembelajaran Quantum adalah meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajar sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfatkannya untuk diri sendiri dan orang-orang yang didekatnya. Menurut De Porter dan Hernacki (2001: 12) dengan belajar menggunakan Quantum Learning akan didapatkan berbagai manfaat yaitu:
1) Bersikap positif.
2) Meningkatkan motivasi
3) Keterampilan belajar seumur hidup.
4) Kepercayaan diri.
5) Sukses atau hasil belajar yang meningkat.

E. Karakteristik Metode Pembelajaran Quantum
        Secara umum, Quantum Learning (pembelajaran kuantum) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Berpangkal pada psikologi kognitif.
2. Bersifat humanistik
       Manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan hukuman dan hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar dihargai. Kesalahan sebagai manusiawi.
3. Bersifat konstruktivistis
      Artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Oleh karena itu, baik lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulant yang seimbang agar pembelajaran berhasil baik.
4. Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
        Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan intekasi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar.
5. Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
        Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan sehingga menimbulkan hal-hal yang seperti: suasana yang menyengkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan lain-lain.
6. Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
        Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar sehat, rileks, santai, dan menyenangkan serta tidak membosankan.
7. Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan proses pembelajaran.
        Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman perlu diakomodasi secara memadai.
8. Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
        Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis. Sedangkan isi pembelajaran meliputi: penyajian yang prima, pemfasilitasan yang fleksibel, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.
9. Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material.
10. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar.
       Ini mengandung arti bahwa suatu kesalahan tidak dianggapnya suatu kegagalan atau akhir dari segalanya. Dalam proses pembelajarannya dikembangkan nilai dan keyakinan bahwa hukuman dan hadiah tidak diperlukan karena setiap usaha harus diakui dan dihargai.
11. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi.
        Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar.
12. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bias berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.

F. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Quantum
1. Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru ke dalam dunia mereka (siswa).
2. Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Segalanya dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak sampa rencana pelakanaan pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran.
b. Segalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan semuanya.
c. Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
d. Akuilah setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakui setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan sebelumnya.
e. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.
3. Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada depalapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a. Terapkan hidup dalam integritas
        Dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
b. Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan
       Jika mengalami kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus tetapi memberikan informasi kepada kita untuk belajar lebih lanjut.
c. Berbicaralah dengan niat baik
      Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
d. Tegaslah komitmen
         Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu.
e. Jadilah pemilik
       Mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f. Tetaplah lentur
        Seorang guru terutama harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan.
g. Pertahankan keseimbangan
       Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.

G. Kerangka Perencanaan Metode Pembelajaran Quantum
         Kerangka perencanaan pembelejaran kuantum dikenal dengan singkatan “TANDUR”, yaitu:
1. Tumbuhkan.
        Konsep tumbuhkan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah dunia mereka ke dunia kita”. Secara umum konsep tumbuhkan adalah sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu.
2. Alami
       Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan inti. Konsep Alami mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
       Strategi konsep alami dapat menggunakan jembatan keledai, permainan atau simulasi dengan memberi tugas secara individu atau kelompok untuk mengaktifkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3. Namai
       Konsep ini berada pada kegiatan inti, yang namai mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat alami otak (membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman) untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar. 
       Strategi implementasi konsep namai dapat menggunakan gambar susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis dan poster di dinding atau yang lainnya.
4. Demonstrasikan
     Tahap ini masih pada kegiatan ini. Inti pada tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
        Strategi yang dapat digunakan adalah mempraktekkan, menyusun laporan, membuat presentasi dengan powerpoint, menganalisis data, melakukan gerakan tangan, kaki, gerakan tubuh bersama secara harmonis, dan lain-lain.
5. Ulangi
        Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan.
        Strategi untuk mengimplementasikan yaitu bias dengan membuat isian “aku tahu bahwa aku tahu ini” hal ini merupakan kesempatan siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain (kelompok lain), atau dapat melakukan pertanyaan-pertanyaan post tes.
6. Rayakan
      Tahap ini dituangkan pada penutup pembelajaran. Dengan maksud memberikan rasa rampung, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lehi lanjut. Strategi yang dapat digunakan adalah dengan pujian bernyanyi bersama, pesta kelas, memberikan reward berupa tepukan.

H. Langkah- Langkah Metode Pembelajaran Quantum
1. Kegiatan awal
         Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Setelah itu, guru memeriksa kehadiran siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengingatkan siswa tentang dengan materi yang diajarkan dan memberikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 
b. Guru memberikan penjelasan mengenai materi ajar dan membagi siswa ke dalam 2 kelompok besar. Setelah selesai guru memberikan sebuah permainan seperti estafet soal dengan diiringi musik atau hal lain yang menyenangkan.
c. Guru memberikan dua buah soal yang sama dengan soal sebelumnya dan meminta salah satu siswa mengerjakan didepan (siswa yang belum menjawab soal sebelumnya).
d. Guru menyimpulkan hasil yang siswa peroleh. Guru memberikan latihan soal untuk menguatkan pemahaman siswa mengenai materi ajar.
e. Guru bersama siswa mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung, kemudian merayakannya (misalnya dengan tos lima jari, baik sesama siswa maupun siswa dengan guru).
3. Kegiatan Penutup
      Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan berdoa.

I. Strategi Pembelajaran Quantum
1. Mengorkestrasikan suasana yang menggairahkan
        Suasana kelas adalah penentu psikologi utama yang mempengaruhi belajar akademis menurut Walberg dan Greenberg. Adapun kunci untuk membangun suasana tersebut adalah :
a. Kekuatan Terpendan ( NIAT )
        Niat guru atau kekuatan akan kemampuan sangat berpengaruh pada kemampuan iti sendiri untuk dapa memotivasi peserta didik pandangan guru akan lebih cepat.
b. Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian
      Dengan membangun jalinan rasa simpati dan saling pengertian dapat membangun jembatan menuju kehidupan dunia baru mereka, mengetahui minat kuat mereka dan berbicara dengan bahasa hati mereka.
c. Keriangan dan Ketakjuban
        Keriangan dan ketakjuban dapat membawa siswa siap belajar dan lebih mudah dan bahkan mengubah sikap negatif. Bentuk keriangan atau kegembiraan yang biasa digunakan adalah : tepuk tangan, tiga kali hore, wuus, jentikan jari, poster umum, catatan pribadi, persekongkolan, pengakuan kekuatan, kejutan, pujian pada teman sebangku, pernyataan afirmasi dan “wow”.
d. Rasa Saling Memiliki
      Rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggungjawab peserta didik misalnya : tepuk, wow,sebelum memulai belajar, menepuk segmen, mengakhiri segmen tertentu.
e. Keteladanan
        Memberi teladan adalah salah satu cara ampuh untuk membangun hubungan dan memahami orang lain serta akan menambahkan kekuatan kedalam pembelajaran.

2. Mengorkestrasikan Landasan Yang Kukuh
a. Tujuan Yang Sama
        Tujuan yang sama yaitu mengembangkan kecakapan dalam mata prlajaran, menjadi pelajar yang lebih baik dan berinteraksi sebagai pemain tim.
b. Prinsip-Prinsip dan Nilai Yang Sama
Satu set prinsip tersebut adalah 8 kunci keunggulan yaitu :
· Integritas (kejujuran),
· kegagalan awal kesuksesan,
· bicaralah dengan baik,
· hidup disaat ini,
· komitmen,
· tanggung jawab,
· sikap luwes,
· kesinambungan.
c. Keyakinan Akan Kemampuan Pelajar, Belajar Dan Mengajar
        Seorang guru harus yakin dengan kemampuan belajar siswanya. Mulailah mengajar dari sudut pandang bahwa guru biasa menjadi luar biasa, maka akan berpengaruh pada orang-orang disekitar khususnya peserta didik.
d. Kesepakatan, kebijakan, prosedur dan peraturan.
· Kesepakatan : Lebih informal daripada peraturan, dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran.
· Kebijakan : Mendukung komunitas belajar
· Prosedur : Memberitahu peserta didik apa yang diharapkan dan tindakan aopa yang diambil

3. Mengorkestrasikan Lingkungan Yang Mendukung
a. Lingkungan Sekeliling
        Gunakan poster ikon ( symbol ), poster afirmasi ( motivasi dan gunakan warna ).
b. Alat bantu yakni benda yang mewakili gagasan.
c. Pengaturan bangku
        Misalkan mengatur bangku menjadi bentuk setengah lingkaran untuk diskusi kelompok besar yang dipimpin oleh seorang fasilitator.
d. Tumbuh, aroma, hewan peliharaan dan unsur organik lain dikondisikan dengan serasi.
e. Musik
        Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak, merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak sadar.

4. Mengorkestrasikan Perencanaan Pengajaran Yang Dinamis
a. Dari dunia mereka ke dunia kita
         Maksudnya seorang guru harus mampu menjembatani jurang antara dunia siswa dengan dunia gurunya. Hal ini memudahkan guru membangun jalinan antara guru dengan siswa.
b. Modalitas Vak ( Visual Auditorial Kinestik )
· Visual, 
Ciri-ciri : Teratas, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan, mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh untuk meningkatkan daya serap membutuhkan untuk dilihat dan diamati senang.
· Auditorial
Ciri-ciri : Perhatian mudah pecah, berbicara dengan pola berirama, belajar dengan cara mendengarkan, dan bersuara saat membaca untuk meningkatkan daya serat menggunakan suara seperti nyanyian, puisi bahkan diskusi.
· Kinestik
Ciri-ciri : mudah Mengingat dan ungkapan wajah banyak bergerak / belajar langsung dengan mengerjakan, senang dengan kegiatan fisik untuk meningkatkan daya serap, memudahkan media, senang dengan kegiatan fisik untuk meningkatkan daya serap, memudahkan media yang dapat dipegang dan disentuj langsung.
· Model kesuksesan dari sudut pandang
        Ada dua factor utama yang membantu menentukan kesuksesan siswa yakni kesulitan pelajaran dan derajat resiko pribadi. Hal-hal yang dapat dilakukan guru untuk kesuksesan siswanya yakni, saat memperkenalkan isi pelajaran selalu menyanyikan dengan menggunakan unsur V-A-K, sering melakukan pengulangan, membuat kelompok kecil untuk memantapkan belajar dan menyelesaikan secara perseorangan.
c. Kecerdasan Berganda bertemu Slum-n-Bil
         Kecerdasan yang dimaksud di sini adalah special visual, linguistic verbal, interpersonal, musical ritmik, naturalis badan kinestik dan logis matematika. Tetapi seorang guru harus keluar dari zona nyaman dalam mengajar dan merancang pengajaran siswa harus diber kesempatan mengatur kecerdasan sesuai dengan potensinya.
d. Penggunaan Metafora, perumpamaan dengan sugesti
         Metafora dapat membantu menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupakan memunculkannya ke dalam otak secar mudah dan cepat. Perumpamaaan akan memudahkan siswa untuk lebih mengerti susegti memiliki kekuatan mendalam

J. Kekurangan dan Kelebihan Metode Pembelajaran Quantum
1. Kelebihan.
a. Pembelajaran Quantum menekankan perkembangan akademis dan keterampilan.
      Dari sebuah pengalaman yang diselenggarakan oleh Learning Forum di Supercamp yang mempraktekkan pembelajaran Quantum ternyata murid-muridnya mendapat nilai yang lebih baik, lebih banyak berpartisipasi dan merasa lebih bangga pada diri mereka sendiri. Dalam pendekatan pembelajaran kuantum, pendidik mampu menyatu dan membaur pada dunia peserta didik sehingga pendidik bisa lebih memahami peserta didik dan ini menjadi modal utama yang luar biasa untuk mewujudkan metode yang lebih efektif yaitu metode belajar-mengajar yang lebih menyenangkan.

b. Model pembelajarannyapun lebih santai dan menyenangkan karena ketika belajar sambil diiringi musik.
         Hal ini untuk mendukung proses belajar karena musik akan bisa meningkatkan kinerja otak sehingga diasumsikan bahwa belajar dengan diiringi musik akan mewujudkan suasana yang lebih menenangkan dan materi yang disampaikan lebih mudah diterima.

c. Penyajian materi pelajarannya yang secara alami.
       Merupakan proses belajar yang paling baik yaitu terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari sehingga siswa berada pada zona nyaman untuk kemudian sedikit demi sedikit keluar dari zona nyaman untuk melakukan penjelajahan yang sesungguhnya yaitu kegiatan belajar itu sendiri.Pada pembelajaran Quantum, objek yang menjadi tujuan utama adalah siswa. Maka dari itu guru mengupayakan berbagai interaksi dan menyingkirkan hambatan belajar dengan cara yang tepat agar siswa dapat belajar secara mudah dan alami. Semua itu adalah bertujuan untuk melejitkan prestasi siswa.

d. Quantum learning sebagai salah satu metode belajar dapat memadukan antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan.

Maksudnya, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi pada diri seseorang sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar metode Quantum Learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa.

7 Kunci Keunggulan Pembelajaran Quantum
a. Integritas: Bersikaplah jujur, tulus dan menyeluruh. Selaraskan dengan nilai-nilai yang ada pada diri kita.
b. Kegagalan awal kesuksesan: Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses.
c. Bicaralah dengan niatan baik: Berbicaralah dengan pengertian positif dan bertanggungjawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus.
d. Komitmen: Penuhilah janji dan kewajiban, laksanakan visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
e. Tanggungjawab: Bertanggungjawablah atas tindakan anda.
f. Sikap fleksibel: Bersikap terbuka terhadap perubahan baru yang dapat membantu kita memperoleh hasil yang kita inginkan.
g. Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara ketiganya.

2. Kelemahan
a. Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.
b. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
c. Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.
d. Membutuhkan pengalaman yang nyata
e. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
f. Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa

K. Model-Model Metode Pembelajaran Quantum 
  1. Peta konsep 
         Peta konsep sebagai teknik belajar efektif. Peta konsep disini lebih menunjukkan pada keuangan ide-ide pikiran sebagai catatan dalam grafis sebagai salah satu teknik belajar efektif. Peta konsep berupa ide pemikiran yang di tuangkan dalam bentuk gambaran atau grafik.
       Menurut Nacy Murgilulier yang dikutip Rose dan Nicholl sebelum belajar kita memvisualisasikan gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya dengan konsep-konsep.
          Langkah-langkah tehnik penggunaan peta menurut Rose dan Nicholl, sebagai berikut:
a. Mulai degan topik di tengah halaman: Tulislah gagasan uatama di tengah-tengah halaman kertas dan lingkupilah dengan segitiga atau bentuk-bentuk lain ,sehingga kita terdorong untuk mendefinisikan gagasan inti subjek yang dipelajari sebagai titik awal yang efektif.
b. Buat cabang-cabangnya: Tambahkan cabang keluar untuk setiap poin atas gagasan utama antrara lima atau tuju cabang jangan terlalu banyak.
c. Gunakan kata-kata kunci: Kata kunci adalah kata yang menyampaikan isi sebuah gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita. Misal:
· Tambahkan symbol-simbol dan ilustrasi mendapatkan ingatan yang lebih baik
· Gunakan huruf kapital
· Tulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar
· Hidupkanlah peta pikiran anda dengan hal-hal yang menarik
· Garis bawahi kata-kata itu \gunakan huruf miring atau tebal
· Siaplah kreatif dan berani
d. Lakukan sendiri dan jangan takut salah atau jelek , gunakan sebanyak mungkin ganbar yang memang membantu pemahaman anda sendiri
· Gunakan bentuk-bentuki acak untuk gagasan sendiri
· Buatlah peta konsep secara horizontal,agar dapat ruang bagi gagasan anda
          Cara membelajarkan peta konsep dan secara klasikal:
        Cara pembelajaran degan konsep ini perlu di sajikan dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun contoh langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Guru melakukan apresiasi dengan pertanyaan pada materi model-model pembelajaran
b. Gunakan pertanyaan tentang dimensi-dimensi atau cakupan materi dari model-model pembelajaran
c. Sambil bertanya guru mencoba mentranfer jawaban siswa dalam bentuk peta konsep
d. Perbaiki peta konsep yang belum terstuktur
e. Setelah gambar peta jadi da papan tulis , guru meminta siswa untuk membuat peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada
f. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,ke mudian siwa kerja kelompok untuk menbuat peta konsep . untuk itu di berikan batas waktu misalnya 10-15 menit.Jika siswa sudah terbiasa mambuat peta konsep siswa sudah dapat ditugaskan ecara individu atau kompok kecil per dua orang
g. Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan penjelasan kjika ada kelompok yang bertanya
h. Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep pengelompoan dan atributnya
i. Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan .Sementara kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi dan masukan
j. Jika diperlukan guru memberikan penjelasan kepada materi yang belum dapat dipahami siswa
k. Berikan masikan terhadap hasil pekerjakan siswa
l. Lakuklan postest tentang konsep yang diluasai
m. Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara pembelajaran guru sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya

2. Teknik Memori 
a. Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dalam teknik ini perlu meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan informasi. Daya ingat kita dapat ditingkatkan dan menurut Gunawan (2004) otak suka dengan hal yang bersifat:
· Ekstem berlebihan/tidak masuk akal
· Penuh warna
· Multi sensor
· Lucu
· Melibatkan emosi
· Melibatkan irama atau musik
· Tindakan aktif
· Gambar tiga domensi dan hidup/aktif
· Menggunakan asosiasi
· Imajinasi
· Humor
· Simbol
· Nomor dan urutan
b. Teknik memori memiliki hambatan yaitu orang tua atau guru menganggap konyol jika kita berfikir tidak masuk akal. Namun cara ini sangat efektif karena otak kita menyimpan gambar dan makna.

3. Melatih Imajinasi 
         Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil menutup mata, coba bayangkan dalam pikiran anda hal-hal berikut ini:
a. Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, herwarna merah, mempunyai satu saku di bagian tengah.
b. Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar sampai 5 kali dari ukuran semula.
c. Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala, kaki dan tangan.
d. Bayangkan baju kaos ini mengajak anda berbicara, berkenalan dengan anda.
e. Bayangkan anda mendengar baju kaos itu berkata, “Hi… Bu guru apa kabar hari ini? Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama anda?” apa anda hari ini senang mengikuti PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk seperti muridmu? Apa anda ndak malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk makan dulu saja.
         Jika kita dapat melatih imajinasi berarti otak kanan kita aktif dengan baik. Untuk mencapai hasil maksimal kita perlu memberdayakan dan menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan.

4. Teknik Rantai Kata 
         Teknik ini menggunakan cara menyambung atau merantai kata menjadi cerita yang mudah kita hafalkan. Syarat yang harus dilakukan dalam membuat cerita pendek ada pada 14 poin yang tersebut sebelumnya dan ada pula syarat tambahan yaitu:
a. Buatlah cerita yang berisi aksi atau tindakan
b. Hindari perubahan bentuk karena akan mengacaukan urutan kata yang dihafal dan kurang menarik bagi otak.
c. Jangan menambah objek lain.
d. Buat cerita yang sependek mungkin karena akan semakin baik dan efektif.
e. Bayangkan gambar dari objek cerita
Teknik ini adalah melatih merangkai membuat kalimat/cerita dari kata-kata yang sudah ada.
Contoh :
a. Semesta
b. Variabel
c. Konstanta
d. Fungsi
e. Persamaan

5. Teknik Akrostik (Jembatan Keledai) 
        Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan mengambil huruf depan dari materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan hingga menjadi singkatan atau kata/kalimat lucu.
Contoh:
· Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu),
· Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur kimia golongan IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr)
· Cewek sinting genit senang plembungan (singkatan dari unsur kimia golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)

0 komentar:

Posting Komentar